Edumuslim.org - Di beberapa video pejuang di Ghazzah sebelum meletakkan bahan peledak di tank musuh mereka membaca surah yasin ayat 9. Mereka seakan tak terlihat oleh musuh sehingga bisa mendekat sampai jarak nol. Adakah ini tuntunannya di masa salaf?
Al-Imam Abu Abdullah Al-Qurthubi sang mufassir menceritakan pengalaman pribadinya tentang ini dalam kitab tafsirnya ketika menafsirkan Surah Al Isra ayat ke- 45 di mana Allah berfirman:
وَاِذَا قَرَأْتَ الْقُرْاٰنَ جَعَلْنَا بَيْنَكَ وَبَيْنَ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ حِجَابًا مَّسْتُوْرًاۙ
"Apabila engkau (Nabi Muhammad) membaca Al-Qur’an, Kami adakan suatu tabir yang tertutup antara engkau dan orang-orang yang tidak beriman pada kehidupan akhirat." (Al Isra: 45)
Ayat ini dibaca oleh Rasulullah maka dia tidak terlihat oleh istri Abu Lahab yang sedang mencarinya padahal Rasulullah ada di depannya.
Kemudian Al-Qurthubi menyebutkan beberapa atsar salah satunya dari Ubay yang menceritakan adanya tawanan kaum muslimin yang kabur dari penjara musuh dan ketika dikejar dia tak terlihat oleh yang mengejar padahal tepat di sampingnya.
Selanjutnya dia menukil sirah dari Ibnu Hisyam di mana Rasulullah membaca awal surah yasin sampai ayat 9 ini ketika dikepung Quraisy yang menghadang beliau untuk hijrah. Akhirnya beliau bisa keluar tanpa dilihat oleh para pengepungnya.
Lalu imam Al-Qurthubi menceritakan pengalamannya sendiri ketika masih berada di Andalusia, di mana mereka diserang pasukan salib. Al-Qurthubi melarikan diri dari pengejaran tantara musuh, hingga sampailah dia di sebuah padang pasir yang taka da lagi tempat bersembunyi. Akhirnya ia pasrah dan duduk membaca ayat Al-Qur`an dari awal surah yasin dan beberapa ayat lain. Dua orang pasukan yang mengejarnya mendapatinya tapi anehnya mereka berlalu begitu saja mencari-cari tak melihat Al-Qurthubi yang tepat berada dekat mereka tanpa terhalang apapun. Akhirnya mereka kembali sambil berkata satu sama lain, “Yang kita kejar ini setan nampaknya!”
Membaca ayat-ayat tersebut seperti Al Isra ayat 45 dan Yasin ayat 9 misalnya adalah bentuk doa atau ruqyah syar’iyyah untuk selamat dari kejaran musuh atau marabahaya, bukan azimat supaya bisa hilang. Yang namanya doa ada kalanya Allah kabulkan dalam bentuk seperti itu, ada kalanya tidak. Sehingga dia diperlakukan sebagai doa, alias meminta pertolongan Allah agar selamat dari bahaya musuh atau agar bisa menyerang tanpa terlihat musuh. Wallahu a'lam.*)
Tafsir Ibnu Katsir
وَقَالَ عِكْرِمَة قَالَ أَبُو جَهْل لَئِنْ رَأَيْت مُحَمَّدًا لَأَفْعَلَنَّ وَلَأَفْعَلَنَّ فَأُنْزِلَتْ " إِنَّا جَعَلْنَا فِي أَعْنَاقهمْ أَغْلَالًا - إِلَى قَوْله - فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ " قَالَ وَكَانُوا يَقُولُونَ هَذَا مُحَمَّد فَيَقُول أَيْنَ هُوَ أَيْنَ هُوَ ؟ لَا يُبْصِرهُ رَوَاهُ اِبْن جَرِير ; وَقَالَ مُحَمَّد بْن إِسْحَاق حَدَّثَنِي يَزِيد بْن زِيَاد عَنْ مُحَمَّد بْن كَعْب قَالَ : قَالَ أَبُو جَهْل وَهُمْ جُلُوس إِنَّ مُحَمَّدًا يَزْعُم أَنَّكُمْ إِنْ تَابَعْتُمُوهُ كُنْتُمْ مُلُوكًا فَإِذَا مُتُّمْ بُعِثْتُمْ بَعْد مَوْتكُمْ وَكَانَتْ لَكُمْ جِنَان خَيْر مِنْ جِنَان الْأُرْدُنّ وَأَنَّكُمْ إِنْ خَالَفْتُمُوهُ كَانَ لَكُمْ مِنْهُ ذَبْح ثُمَّ بُعِثْتُمْ بَعْد مَوْتكُمْ وَكَانَتْ لَكُمْ نَار تُعَذَّبُونَ بِهَا وَخَرَجَ عَلَيْهِمْ رَسُول اللَّه صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْد ذَلِكَ وَفِي يَده حَفْنَة مِنْ تُرَاب وَقَدْ أَخَذَ اللَّه تَعَالَى عَلَى أَعْيُنهمْ دُونه فَجَعَلَ يَذُرّهَا عَلَى رُءُوسهمْ وَيَقْرَأ " يس وَالْقُرْآن الْحَكِيم - حَتَّى اِنْتَهَى إِلَى قَوْله تَعَالَى - وَجَعَلْنَا مِنْ بَيْن أَيْدِيهمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفهمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Ikrimah mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata, "Sekiranya aku melihat Muhammad, sungguh aku akan melakukan anu dan anu." Maka turunlah firman Allah ﷻ: Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka (Yasin: 8) sampai dengan firman-Nya: sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yasin: 9).
Ikrimah melanjutkan, bahwa mereka mengatakan, "Inilah Muhammad." Tetapi Abu Jahal bertanya, Mana dia, mana dia ?" Ternyata dia tidak dapat melihatnya. Demikianlah menurut riwayat Ibnu Jarir. Muhammad ibnu Ishaq mengatakan, telah menceritakan kepadaku Yazid ibnu Ziad dari Muhammad ibnu Ka'b yang mengatakan, bahwa Abu Jahal pernah berkata saat mereka sedang duduk, "Sesungguhnya Muhammad mengira bahwa jika kalian mengikutinya, pastilah kalian akan menjadi raja-raja.
Dan apabila kalian telah mati, maka kelak akan dibangkitkan hidup kembali sesudah mati kalian, lalu kalian akan mendapatkan taman-taman surga yang lebih baik daripada taman-taman negeri Yordan. Dan jika kalian menentangnya, maka kalian akan disembelih olehnya (yakni dibunuh), kemudian kalian dibangkitkan sesudah mati kalian dan kalian akan mendapat neraka tempat kalian disiksa di dalamnya. Lalu Rasulullah ﷺ saat itu keluar menyambut mereka, sedangkan di tangan beliau ﷺ terdapat segenggam pasir, dan Allah ﷻ telah menutup pandangan mereka dari Nabi ﷺ, maka Nabi ﷺ menaburkan pasir itu di atas kepala mereka seraya membaca firman-Nya Ya sin. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah. (Yasin: 1-2) sampai dengan firman-Nya: Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. (Yasin: 9); Sedangkan Rasulullah ﷺ pergi menunaikan keperluannya, dan mereka semalaman mengincar keluarnya Nabi ﷺ di depan pintu rumahnya, sehingga keluarlah seseorang sesudah itu dari pintu yang dipakai keluar oleh Nabi ﷺ dari rumah beliau ﷺ, lalu orang itu bertanya keheranan, "Sedang apa kalian di sini?" Mereka menjawab, "Kami sedang menunggu Muhammad." Orang tersebut menjawab, "Dia telah keluar melalui kalian, dan tiada seorang pun dari kalian, melainkan Nabi ﷺ telah meletakkan pasir di atas kepalanya, lalu beliau pergi menuju ke tempat keperluannya." Maka tiap-tiap orang dari mereka menepiskan debu dari kepalanya.
Ikrimah melanjutkan kisahnya, bahwa akhirnya sampai kepada Nabi ﷺ perkataan Abu Jahal tersebut. Maka beliau bersabda: Dan aku akan menegaskan hal tersebut, bahwa sesungguhnya aku akan membunuh mereka dan sesungguhnya aku benar-benar akan menghukum mereka Firman Allah ﷻ: Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada mereka ataukah kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman. (Yasin: 10) Allah telah memastikan kesesatan atas diri mereka, karenanya tidak ada faedahnya lagi peringatan untuk mereka dan mereka tidak akan terpengaruh oleh peringatan.
*) Disalin dari tulisan Ust. Anshori Taslim Lc.
Posting Komentar