Edumuslim.org - Sholat subuh merupakan shalat fardhu yang jumlahnya hanya dua raka'at. Dikerjakan di pagi hari sebelum matahari terbit. Shalat subuh juga biasa disebut sholat fajar karena dilakukan setelah terbit fajar. Banyak manfaat dan keutamaan dibandingkan shalat fardu lainnya.
Dalam mengerjakan shalat hendaknya dilakukan sesuai dengan contoh dari Rasulullah. Karena syarat diterimanya ibadah adalah dikerjakan ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Nabi SAW. Nabi telah memberikan contoh cara shalat subuh yang benar agar mudah bagi umatnya meniru.
Pada artikel ini akan dijelaskan tata cara shalat subuh yang benar sesuai sunnah dari takbiratul ihram hingga salam dilengkapi bacaan pada setiap gerakannya.
Dalil Shalat Subuh
Dalil yang menjadi landasan wajibnya shalat subuh adalah keumuman ayat Alqur'an surat Al -Baqarah 238:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِينَ
"Wahai orang-orang mukmin peliharalah shalat dengan sebaik-baiknya. Shalat-shalat wajib dan shalat 'ashar. Lakasanakan shalat dengan penuh keikhlasan."
Dan juga firman Allah ﷻ:
(أَقِمِ ٱلصَّلَوٰةَ لِدُلُوكِ ٱلشَّمۡسِ إِلَىٰ غَسَقِ ٱلَّیۡلِ وَقُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِۖ إِنَّ قُرۡءَانَ ٱلۡفَجۡرِ كَانَ مَشۡهُودࣰا)
"Laksanakanlah shalat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan (laksanakan pula shalat) Subuh. Sungguh, shalat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra': 78)
Syaikh Abdurrahman as-Si'di rahimahullah, berkata bahwa kata قرآن الفجر itu maksudnya adalah shalat shubuh.
وسميت قرآنا، لمشروعية إطالة القرآن فيها أطول من غيرها، ولفضل القراءة فيها حيث شهدها الله، وملائكة الليل وملائكة والنهار.
(Shalat shubuh di ayat ini) dinamakan Qur'an karena disyariatkan untuk memanjangkan bacaan al-Qur'an di waktu tersebut lebih panjang daripada waktu lainnya. Juga adanya keutamaan membaca di waktu tersebut karena disaksikan Allah dan juga disaksikan Malaikat malam dan siang.
Keutamaan Shalat Subuh
عن أَبي موسى أَنَّ رسول اللَّهِ ﷺ قَالَ: مَنْ صلَّى البرْديْن دَخَلَ الجنَّة متفقٌ عَلَيهِ.
"Barang siapa saja yang mengerjakan shalat ketika dua waktu dingin (subuh dan 'ashar) maka dia akan masuk surga.” (muttafaq 'alaih)
2/1048- وعن أبي زهيْرٍ عِمارَةَ بن رُؤيْبةَ قالَ: سمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ يقولُ: لَنْ يلجَ النَّار أَحدٌ صلَّى قبْلَ طُلوعِ الشَّمْس وَقَبْل غُرُوبَها يعْني الفجْرَ، والعصْرَ. رواه مسلم.
"Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." maksudnya fajar (subuh) dan ashar."
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :
من صلّى الفجر ثم جلس في مصلاه صلّت عليه الملائكة، وصلاتهم عليه اللهم اغفر له اللهم ارحمه. (رواه أحمد)
“Siapa yang shalat subuh kemudian dia duduk di mushallanya, maka malaikat akan shalat untuknya, dan shalat mereka adalah (dengan mengucapkan): Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah, Kasihanilah dia." (HR. Ahmad).
3/1049- وعن جُندَبِ بن سُفْيانَ قَالَ: قَالَ رسولُ اللَّه ﷺ: منْ صَلَّى الصُّبْحَ فهُوَ في ذِمَّةِ اللَّهِ، فَانْظُرْ يَا ابنَ آدَمَ لاَ يَطْلُبنَّك اللَّه مِنْ ذِمَّتِهِ بِشيءٍ رواه مسلم.
“Barang siapa yang melaksanakan shalat Subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Maka perhatikan wahai manusia, jangan sampai Allah menuntut kalian sesuatu apa pun pada jaminan-Nya." (HR Muslim)
Waktu Shalat Subuh
Fajar ada 2 macam fajar kadzib dan fajar shadiq. Adapun shalat subuh dilaksanakan setelah fajar shadiq (fajar benar). Yaitu saat sinar yang melingkar yang muncul dari ufuk. Dan sinarnya terus bertambah sampai matahari terbit. Dalam hadist disebutkan:
لَا يَمْنَعَنَّكُمْ مِنْ سَحُورِكُمْ أَذَانُ بِلَالٍ وَلاَ الْفَجْرُ الْمُسْتَطِيْلُ وَلكِنْ الفَجْرُ الْمُسْتَطِيْرُ فِى الأُفُقِ
“Janganlah adzan bilal dan fajar yang menjulang menghalangi sahur kalian, tetapi hentikan makan sahur ketika cahaya fajar yang melintang di ufuk”.
Jenis fajar kedua ini yang berhubungan dengan semua hukum syariah bukan jenis fajar yang pertama. Dinamakan shalat fajar karena shalat tersebut dilaksanakan pada waktu ini. Juga dinamakan shalat subuh dan shalat al-ghadah.
Awal waktu shalat Subuh
Para ulama telah sepakat bahwa permulaan waktu shalat subuh adalah saat terbitnya fajar shadiq. Sedangkan Akhir waktu shalat fajar, akhir waktu shalat subuh adalah ketika matahari terbit.
Dianjurkan menyegerakan shalat subuh (ketika ghalas):
Jumhur ulama diantaranya Malik, Syafi’i, Ahmad, Ishaq dan Abu Tsur berpendapat bahwa mengerjakan shalat subuh saat ghalas (terang waktu subuh masih bercampur dengan gelapnya malam) lebih baik daripada saat subuh sudah terang. Pendapat ini diriwatkan dari empat Khulafa’ ar-Rasyidin dan Ibnu Mas’ud radhiallahu 'anhum. Dalil-dalil yang mereka gunakan adalah:
Hadist-hadist yang menerangkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam shalat saat waktu taghlis di antaranya adalah:
Hadits aisyah radhiallahu 'anha, ia berkata:
كُنَّ نِسَاءُ الْمُوْمنَاتِ يَشْهَدْنَ مَعَ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم صَلاَةَ الْفَجْرِ مُتَلَفِّعَاتٍ بِمُرُوطِهِنَّ، ثُمَّ يَنْقَلِبْنَ إِلَى بُيُوتِهِنَّ حِينَ يَقْضِينَ الصَّلاَةَ لاَ يَعْرِفُهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْغَلَسِ
“Wanita-wanita mu’minat mengikuti shalat fajar bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tertutup dengan selendangnya. Kemudian mereka pulang ke rumah mereka ketika selesai melaksanakan shalat dan tidak ada orang yang (dapat) melihat mereka karena gelapnya.
Waktu-waktu yang Dilarang Melakukan Shalat.
Telah datang larangan melakukan shalat sesudah shalat Shubuh sampai terbit matahari, ketika terbitnya sampai naik kira-kira sepenggalahan, ketika istiwa artinya tepat di tengah langit sampai tergelincir, dan sesudah shalat 'Ashar sampai ia terbenam.
Diriwayatkan dari Abu Said: Artinya: Bahwa Nabi saw. telah bersabda: Tidak boleh shalat setelah shalat 'Ashar sampai terbenam matahari, begitu pun tidak boleh setelah shalat Fajar sampai terbit matahari. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan dari ”Ukbah bin ”Amir, katanya:
Artinya: Ada tiga saat ketika yang padanya kami dilarang oleh Nabi saw. melakukan shalat dan menguburkan mayat: ketika matahari terbit dengan benderang sampai ia terangkat naik, ketika ia tepat berada di tengah langit, dan ketika ia condong hendak terbenam sampai terbenam.“ (HR. Jamaah kecuali Bukhari).
Langkah-langkah Mengerjakan Shalat Subuh
1. Pertama-tama lakukan wudhu dengan sempurna. Membasuh dan mengusap anggota wudhu dengan air suci secara merata.
2. Kenakanlah pakaian yang bersih lagi suci dari najis dan menutupi aurat
3. Berdiri menghadap qiblat dengan tegak. Arahkan pandangan mata ke tempat sujud. Renggangkan kaki kira-kira sejajar dengan bahu.
• Niat dalam hati mengerjakan shalat subuh ikhlas karena Allah.
4. Lakukan takbiratul ihram (mengucapkan Allahu Akbar) seraya mengangkat kedua tangan sejajar bahu atau telinga dengan posisi telapak tangan terbuka dan menghadap ke kiblat.
5. Letakkan kedua tangan diatas dada. Dengan tangan kanan kanan memegang pergelangan tangan kiri
6. Selanjutnya bacalah doa iftitah yang sudah dihafalkan, contoh bacaan iftitah yang bisa diamalkan adalah
اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
Allahymma ba'id bainiy wa baina khotoyaaya kamaa baa'idta baina lmasyriqi walmaghribi, Allahunna naqiiniy min khotoyaaya kamaa nyunaqii tsaubul abyadu minnad danasi, Allahumma ghsilniyy min khotoyaaya bistalji wal maai wal barodi.
7. Setelah itu bacalah Surat Al Fatihah. Diawali membaca ta'awudz secara lirih. Kemudian baca seluruh ayat dari bismillahirrahmanirrahim sampai waladhaalliin diikuti bacaan Aamiin.
8. Setelah baca Alfatihah bacalah surat-surat dalam Al-Qur'an yang sudah dihafalkan.
9. Lakukan ruku' dengan membungkukkan badan sehingga punggung sejajar dengan kepala seraya membaca: subhana robbiyal'adziim, subhaana rabbiyal 'adziim, subhana rabbiyal 'adziim.
10. Setelah ruku' angkat badan agar kembali berdiri tegak sambil membaca sami'allahu liman hamidah, rabbanaa walakal hamd.
11. Lalu turunkan badan untuk sujud dimulai dengan meletakkan tangan ke lantai diikuti kedua lutut lalu lakukan sujud dengan sempurna dengan menempelkan dahi, hidung, kedua tangan, kedua lutut dan jari jemari ditegakkan. Sambil membaca:
Subhana rabbiyal a'la wabihamdih, Subhana rabbiyal a'la wabihamdih, Subhana rabbiyal a'la wabihamdih,
12. Bangkit dari sujud lalu duduk menjulurkan telapak kaki kiri ke kanan dan pantat duduk di atasnya sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki ditekuk dan ujungnya mengarah ke kiblat serta meletakkan telapak tangan kanan di atas ujung paha kanan dekat dengan lutut dan telapak tangan kiri di atas ujung paha kiri dekat dengan lutut, dengan jari-jari tangan sedikit direnggangkan dan diarahkan kekiblat serta ujung-ujung jari sampai ke lutut sambil membaca:
Allāhummagfir li warḥamnī wajburnī wahdinī warzuqnī
13. Sujud kedua. Setelah duduk di antara dua sujud dan membaca doa, maka kemudian membaca takbir untuk melakukan sujud yang kedua kalinya (tanpa mengangkat tangan) dan membaca doa seperti pada sujud pertama.
14. Duduk Istirohah
Setelah itu bangun dari sujud seraya membaca takbir (tanpa mengangkat tangan) dan duduk istirohah (julus itirahah) seperti duduk iftirasy namun hanya sebentar, lalu berdiri untuk raka’at yang kedua dengan cara menekankan telapak tangan pada lantai.
15. Beriri lagi. Berdirilah dan lakukanlah praktik shalat seperti yang dilakukan pada rakaat pertama, hanya saja tidak membaca doa iftitah. Artinya setelah posisi badan berdiri dengan tegak, letakkanlah kembali kedua tangan di atas dada, kemudian bacalah taawudz, basmalah, surat al-Fatihah dan lanjutkan dengan membaca surat atau ayat al-Quran seperti dilakukan pada raka’at pertama. Kemudian lakukanlah gerakan-gerakan seperti ruku’, I’tidal, sujud pertama, duduk diantara dua sujud dan sujud kedua dan bacaan-bacaannya seperti yang dilakukan pada rakaat pertama.
16. Setelah itu lakukan duduk tawaruk, dengan memasukkan (memajukan) kaki kiri di bawah kaki kanan, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari ditekuk dan ujungnya mengarah ke kiblat dan duduk dengan bertumpukan pantat di atas lantai (di tempat salat).
17. Masih pada posisi duduk tawaruk, letakkanlah kedua telapak tangan di atas kedua lutut, dengan menghamparkan jari-jari tangan kiri di atas lutut kiri. Sedang jari kelingking, jari manis dan jari tengah tangan kanan digenggam, dan ibu jari tangan kanan menyentuh jari tengah tangan kanan dan jari telunjuk tangan kanan diacungkan pada saat memulai membaca doa tasyahud.
18. Membaca doa tasyahud berikut ini:
At-taḥiyātu lillāhi waṣ-ṣalawātu waṭ-ṭayyibāt. As-salāmu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa raḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu ‘alainā wa ‘alā ‘ibādillāhis-ṣāliḥīn. Asyhadu allā ilāha illallāhu, wa asyhadu anna Muḥammadan ‘abduhu wa rasūluh.
Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad wa ‘alā āli Muḥammad, kamā ṣallaita ‘alā Ibrāhīm wa āli Ibrāhīm, wa bārik ‘alā Muḥammad wa āli Muḥammad, kamā bārakta‘alā Ibrāhīm wa āli Ibrāhīm. Innaka ḥamīdum majīd.
19. Setelah selesai membaca doa tasyahud akhiri shalat subuh dengan cara mengucapkan salam sebanyak dua kali dibarengi menolehkan pipi kanan ke arah kanan dan pipi kiri menoleh ke sebelah kiri hingga nampak pipinya dari belakang. Lafadz salam yang bisa diucapkan ada dua macam, yaitu:
(1) as-salāmu ‘alaikum wa raḥmatullāhi wa barakātuh, dan
(2) as-salāmu ‘alaikum wa raḥmatullāh )tanpa ditambah dengan wa barakātuh
20. Bacalah doa dan dzikir setelah shalat. Diantara doa yang dianjurkan untuk dibaca setelah shalat subuh adalah sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as`aluka 'ilman naafi'an wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan
“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.”
Baca juga: Panduan lengkap shalat 5 waktu untuk pemula
Penutup
Demikian penjelasan tentang tata cara shalat subuh dari awal sampai akhir semoga dapat membantu anda yang sedang belajar shalat subuh dengan baik dan benar.
Posting Komentar