Bagi seorang muslim mampu berwudlu' dengan benar merupakan tuntutan agama yang harus terpenuhi dengan baik. Wudhu termasuk alma'lum minaddiin bidhdhorurah. Perkara yang telah diketahui urgensinya dalam agama dan wajib hukumnya untuk dipelajari. Sehingga setiap orang wajib menjalankannya dengan sebaik-baiknya. Dalam artikel ini akan dijelaskan tentang tatacara wudhu dengan baik dan benar berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
Pengertian Wudhu
Wudhu’ Menurut Bahasa artinya tampil indah dan bersih. Sedangkan menurut Istilah Syar’i Wudhu artinya Menggunakan air untuk mencuci bagian tubuh tertentu dengan niat bersuci.
Hukum Wudhu’
Hukum wudhu terbagi menjadi dua yaitu, wajib dan sunnah.
1. Hukum Wudhu Menjadi Wajib
Wudhu’ menjadi wajib ketika hendak melaksanakan salah satu dari 3 hal berikut ini:
1. Saat Hendak Shalat
Firman Allah;
“Hai orang-orang yang beriman, jika kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai siku dan usaplah kepala serta basuhlah kaki kalian sampai mata kaki.” (Al-Maaidah: 6).
2. Melaksanakan Thawaf Di Ka’bah
Sabda Rasulullah kepada wanita haid, “Jangan engkau melaksanakan thawaf kecuali dalam keadaan suci.")
3. Hendak Menyentuh Mushaf (Al Qur’an)
Firman Allah:
“Tidak menyentuhnya kecuali hamba-hamba yang disucikan.” (Al-Waaqi’ah: 79).
2. Hukum Wudhu Menjadi Sunnah
Seorang muslim disunnahkan berwudhu’ ketika akan melaksanakan amalan ibadah apapun selain dari 3 hal yang telah disebutkan di atas.
Rasulullah SAW bersabda “Hanya orang-orang mukmin yang senantiasa menjaga wudhu.” Lebih dianjurkan lagi tatkala memperbaharui wudhu disetiap waktu shalat, atau saat akan berzikir dan berdo’a kepada Allah, saat akan membaca al qur’an, sebelum tidur, sebelum mandi, setelah menguburkan jenazah, dan terkena najis walaupun di luar waktu shalat.
Keutamaan-Keutamaan Wudhu
Wudhu memiliki banyak sekali keutamaan. Hal ini seperti yang termuat dalam Al-Qur'an maupun As-Sunnah.
1. Wudhu’ Akan Mendatangkan Kecintaan Allah
Allah berfirman,
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri mereka.” (Al-Baqarah: 222),
2. Wudhu’ Merupakan Ciri Umat Nabi Muhammad
Kelak di hari kiamat, saat mereka dibangkitkan dalam keadaan bersinar dan indah. Sabda Rasulullah “Umatku akan dibangkitkan di hari kiamat kelak dalam keadaan berseri-seri bekas air wudhu, maka barang siapa yang mampu memperpanjang ghurrahnya maka hendaklah ia lakukan.”)
Maksud kata Al ghurrah adalah warna putih di bagian dahi kuda. Al Muhajjalin dari kata at tahjil yang artinya warna putih di bagian tangan dan kaki kuda perang. Makna hadits itu adalah cahaya yang terpancar dari anggota tubuh yang terkena wudhu’ ketika di dunia
3. Wudhu’ Sebagai Penghapus Dosa dan Kesalahan
Rasulullah bersabda, “Barang siapa berwudhu dengan sempurna maka kesalahan-kesalahannya akan berguguran sampai yang ada di balik kukunya.”)
4. Wudhu’ Akan Meninggikan Derajat Manusia
Rasulullah bersabda, “Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menggugurkan kesalahan kalian dan mengangkat derajat kalian? mereka menjawab, “tentu wahai Rasulullah, Beliau lalu bersabda, “menyempurnakan wudhu di saat kondisi sulit dan memperbanyak langkah ke masjid-masjid Allah serta senantiasa menunggu waktu shalat di masjid dan itu sebenar-benarnya ribath (menjaga perbatasan dalam jihad)
Tata Cara Berwudhu’
1. Berniat dalam hati
2. Tasmiyah (Membaca Bismillah)
3. Mencuci dua telapak tangan (3 kali)
4. Bersiwak ketika berkumur-kumur
5. Berkumur-kumur, istinsyaq dan istintsar (3 kali)
6. Membasuh wajah (3 kali) sambil menyela-nyela jenggot. Batasan muka dalam wudhu’ adalah dari atas, dimulai dari tempat tumbuhnya rambut sampai dahi ujung bawah, dan dari samping dimulai dari telinga sampai ke telinga.
7. Mencuci tangan kanan dari ujung jari sampai siku sebanyak 3 kali, setelah itu tangan kiri dengan cara yang sama.
8. Mengusap kepala dengan cara membasahi tangan dengan air, lalu mengusap kepala dari permulaan tumbuhnya rambut sampai ketungkak belakang kemudian kembali ke arah semula (cukup satu kali).
9. Mengusap bagian tengah telinga menggunakan jari telunjuk dan bagian luar telinga menggunakan ibu jari (cukup satu kali).
10. Mencuci kaki kanan sampai mata kaki sebanyak 3 kali kemudian kaki kiri dengan jumlah yang sama. Berdo’a selepas berwudhu’ dengan mengucapkan:
“saya bersaksi bahwa tidak ada dzat yang benar disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Utusan Allah. Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikan pula aku sebagai orang-orang yang mensucikan diri. Maha suci engkau ya Allah dengan segala pujian bagimu, aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah kecuali engkau, aku memohon ampunan-Mu dan bertobat kepadaMu."
Syarat-Syarat Sahnya Wudhu’
1. Menggunakan air suci untuk berwudhu
2. Air yang digunakan adalah air halal dan bukan air curian
3. Membersihkan benda-benda yang dapat menghalangi air menyentuh kulit seperti cat kuku dan lain-lain.
Rukun Wudhu’
1. Niat dalam hati. Jika seseorang membasuh anggota wudhu dengan niat untuk mengurangi rasa panas atau untuk membersihkannya maka tidak dianggap sebagai orang yang berwudhu.
2. Membasuh wajah termasuk berkumur-kumur dan istinsyaq.
3. Mencuci kedua tangan sampai siku
4. Mencuci kedua kaki sampai mata kaki
5. Mengusap kepala termasuk kedua telinga
6. Berurutan
7. Berkesinambungan. Tidak dibenarkan adanya jarak yang panjang antara satu anggota dengan anggota wudhu lainnya.
Sunnah-Sunnah dalam Berwudhu’
1. Mencuci dua telapak tangan sebanyak 3 kali
2. Bersiwak
3. Mencuci anggota wudhu sebanyak 3 kali kecuali kepala dan kedua telinga. Keduanya cukup diusap 1 kali
4. At-Tayamun (memulai dari bagian kanan)
5. Melewati bagian siku saat mencuci tangan
6. Menyela-nyela jenggot
7. Menyela-nyela jari-jari tangan dan kaki
8. Menggosok anggota wudhu dengan tangan karena tidak cukup hanya dengan menyiramkan air ke anggota wudhu
9. Menggunakan air secukupnya. Rasulullah bersabda, “Akan muncul sebagian orang dari kalangan umatku yang boros menggunakan air." Maksudnya orang-orang yang berlebih-lebihan dalam berwudhu’
10. Berdo’a setelah wudhu Rasulullah bersabda,
“Tidaklah seseorang berwudhu dengan sempurna lalu la mengucapkan: Saya bersaksi bahwa tidak ada dzat yang benar disembah kecuali Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Utusan Allah, Ya Allah jadikanlah aku termasuk orang orang yang bertaubat dan jadikan pula aku sebagai orang orang yang mensucikan diri, melainkan baginya akan dibukakan 8 pintu surga, dan ia boleh masuk surga dar pintu yang ia sukai.
11. Shalat dua raka’at setelah berwudhu’ Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku kemudian ia shalat dua raka’at dengan sempurna dan khusyu, maka dosa dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh Allah"
Hal-Hal yang Membatalkan Wudhu’
1. Sesuatu yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur) seperti; air kencing, kotoran, kentut. Rasulullah bersabda, “Allah tidak akan menerima shalat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu.
2. Tidur yang nyenyak. Artinya seseorang tidak lagi menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, termasuk pingsan atau dibius.
3. Memakan daging unta. Hal ini didasarkan pada hadits Jabir bin Samurah bahwasanya seseorang pernah bertanya kepada Rasulullah, “Apakah kami harus mengulangi berwudhu setelah makan daging unta? Rasulullah menjawab, “iya’
4. Menyentuh kemaluan tanpa memakai alas. Busrah binti shafwan mendengar Rasulullah bersabda, “Barang siapa yang menyentuh kemaluannya tanpa alas maka hendaklah ia berwudhu.
Beberapa Permasalahan
1. Jika seseorang bangun tidur, hendaklah ia mencuci tangannya sebanyak tiga kali sebelum ia memasukkannya ke dalam timba atau ember berisi air, Rasulullah bersabda, “Jika seseorang dari kalian bangun dari tidurnya maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam bejana yang berisi air sebelum ia mencucinya sebanyak tiga kali, karena la tidak tahu posisi tangannya saat ia tidur.
2. Hendaklah seseorang yang berwudhu’ berupaya agar air wudhu’ mengenai bagian tubuh yang wajib dicuci saat berwudhu’ Terutama sela-sela jari kaki dan tangan, sela-sela jenggot, telinga, kedua siku, kedua mata kaki dan kedua tumit. Rasulullah bersabda, “Jagalah tumit-tumit kalian dari sentuhan api neraka,
3. Jika seseorang dalam keadaan berwudlu' lalu ia ragu apakah la telah batal atau belum, maka tetap dalam keadaan berwudhu’ Sedangkan jika ia belum herwudhu lalu la ragu apakah la telah berwudhu atau belum maka la sebenarnya belum berwudhu.
4 Jika seseorang berwudhu' dan mencuci setiap anggota wudhu' sebanyak satu, dua, atau tiga kali, atau sebagian satu kali yang lain dua kali atau tiga kali, maka wudhu'nya sah secata syar'i
5. Barang siapa yang telah melaksanakan shalat padahal ia belum berwudhu’ karena lupa, maka ia wajib mengulangi shalatnya saat la ingat.
6. Seseorang yang telah berwudhu’ lalu terkena benda najis maka cukup baginya membersihkan najis tersebut dan tidak harus mengulangi wudhu’nya karena la tidak berhadats,
Larangan dalam Berwudhu
1. Mengeraskan suara saat berniat wudhu’
2. Berlaku boros menggunakan air
3. Mencuci anggota wudhu' lebih dari tiga kali. Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa ada seorang Arab Badui yang datang menemui Rasulullah menanyakan tata cara berwudhu. Rasulullah mencontohkan kepadanya dengan membasuh setiap anggota wudhu sebanyak tiga kali, kemudian beliau bersabda, “Beginilah tata cara berwudhu; barang siapa menambah jumlahnya maka ia telah berbuat kesalahan dan melampaui batas serta berbuat dzalim.”) Akan tetapi dibolehkan lebih dari tiga kali bagi mereka yang anggota wudhu'nya belum bersih setelah dicuci tiga kali, seperti orang yang tangannya terkena cat dan semisalnya.
Nenyempurnakan Wudhu’
Adakah orang yang tidak menyempurnakan wudhu? Berdasarkan hadits disebutkan bahwa ada seorang yang berwudhu, namun dia menyisakan di bagian kakinya seluas kuku lalu ia memperlihatkan hal tersebut kepada Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Kembali dan sempurnakanlah wudhu Anda, orang itupun kembali mengulangi wudhu’nya lalu ia shalat.
Termasuk Tidak Menyempurnakan Wudhu’
1. Tidak mencuci kedua mata kaki
2. Tidak mencuci kedua siku karena baju yang terlalu sempit
3. Tidak mencuci bagian wajah antara telinga dan jenggot
4. Tidak mencuci telapak tangan sebelah kiri dengan tangan kanan
5. Seseorang yang berwudhu padahal ia terlumuri oleh cat dan sejenisnya
6. Wudhu'nya seorang wanita yang memakai kutek pada jari-jarinya
7. Tidak menyela-nyela jari-jari kaki padahal air tidak membasahinya
8. Mengusap pundak
9. Hal ini tidak termasuk amalan wudhu’ Namun seseorang boleh mengusapnya jika diperlukan sebelum atau setelah berwudhu’
10. Berdzikir dengan cara-cara yang tidak diperintahkan, seperti,
11. berdo’a setiap kali mencuci anggota wudhu’ dengan do’a-do’a tertentu.
12. atau mengucapkan air zam-zam bagi mereka yang berwudhu’
13. Mengulangi wudhu; bagi orang yang ragu-ragu. Hal ini karena pengaruh dari gangguan setan terhadap seorang hamba, dengan cara selalu membisikkan kepdanya bahwa wudhu’nya batal, atau wudhu'nya tidak sempurna. Sehingga ia berlebih-lebihan dalam beristinja’, mengulang-ngulang dalam mencuci anggota wudhu’ sehingga hal tersebut melalaikannya dari ibadah.
Penutup
Melakukan tata cara wudhu dengan sesungguhnya sangat mudah. Seperti pada uraian diatas telah dijelaskan secara terperinci dan detail mengenai tatacara Wudhu dari awal hingga akhir. Semoga artikel ini membantu anda yang sedang belajar tatacara berwudhu yang benar.
Posting Komentar