Edumuslim.org - Jiwa manusia adakalanya diliputi perasaan galau, resah, gelisah, cemas atau ketidakmenentuan. Banyak orang di sekelilingnya namun rasanya tetap sepi. Inilah yang disebut "wahsyah". Dalam kamus bahasa Arab dmaknai:
وَجَدَ نَفْسَهُ فِي أَرْضٍ وَحْشَةٍ: فِي أَرْضٍ قَفْرٍ مُسْتَوْحَشَةٍ اِنْعَزَلَ فِي وَحْشَةٍ
"Merasakan dirinya di atas bumi ini dalam kesendirian, seperti di Padang pasir yang terasing dalam kesepian"
Mengalami kondisi jiwa yang seperti ini tentu sangat berat untuk dilewati. Sebagian orang bahkan tidak sanggup dan menyerah dengan berbagai caranya. Kesendirian dalam sepi tidak punya partner dan orang dekat yang memotivasi bisa berakibat pada keputusan buruk sepanjang hidupnya.
Bagaimana islam hadir menangani problematika yang hampir pernah dirasakan setiap insan ini? Dalam terminologi islam rasa kesendirian ini bukan perkara sepele yang tidak perlu ditangani. Islam telah memberikan solusi terbaiknya agar manusia selamat dari berbagai hal buruk.
Imam Nawawi dalam kitabnya Al Adzkar telah menguraikan sebuah jalan keluar yang bisa ditempuh saat mengalami keterasingan dan kegersangan jiwa seperti ini.
عن البراء بن عازب رضي الله عنهما قال: " أتى رسولَ الله صلى الله عليه وسلم رجلٌ يشكو إليه الوحشة، فقال: أكْثِرْ مِنْ أنْ تَقُولَ: سُبْحانَ المَلِكِ القُدُّوسِ ربِّ المَلائِكَةِ والرُّوحِ، جللت السموات والأرض بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ، فقالها الرجلُ فذهبتْ عنه الوحشة
Dari Barra bin Azib berkata, telah datang seseorang kepada Rasulullah yang mengeluhkan kekosongan jiwanya. Maka Nabi berkata: Perbanyaklah membaca:
سُبْحانَ المَلِكِ القُدُّوسِ ربِّ المَلائِكَةِ والرُّوحِ، جللت السموات والأرض بالعِزَّةِ والجبَرُوتِ
Subhaanalmalikil quddus rabbil malaaikati warruuh. jallaltas samāwāti wal ardha bil ‘izzati wal jabarūt.
Artinya, “Mahasuci Tuhan yang Suci (Kudus), Tuhan para malaikat dan Jibril. Kau besarkan langit dan bumi dengan kemuliaan dan kekuasaan-Mu.” Setelah doa ini dibaca oleh Barra maka hilanglah kegelisahan hatinya.
Kemudian disebutkan juga dalam riwayat lain bahwasanya doa untuk menghilangkan kecemasan dan kegundahan hati adalah sebagai berikut:
عن الوليد بن الوليد رضي اللّه عنه أنه قال: يارسول اللّه! إني أجدُ وحشةً، قال:"إذَا أخَذْتَ مَضْجَعَكَ فَقُلْ: أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ. فإنَّها لا تَضُرُّكَ أوْ لا تَقْرَبُكَ"
Diriwayatkan oleh Al-Walid Ibnul Walid ra., berkata, ‘Wahai Rasul, aku merasakan kegelisahan hati.’ apa obatanya? Beliau menjawab: ‘Apabila kau hendak tidur, bacalah doa ini;
أعُوذُ بِكَلِماتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ غَضَبِهِ وَعِقابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ، وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّياطِينِ وأنْ يَحْضُرُونِ
A‘ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min ghadhabihī, wa ‘iqābihī, wa syarri ‘ibādihī, wa min hamazātis syayāthīni wa an yahdhurūn.
Artinya, “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya, siksa-Nya, keburukan hamba-Nya, gangguan setan, dan setan yang hadir.” Niscaya tidak akan ada yang membahayakanmu atau tidak mendekatimu,’” (HR Ibnu Sinni).
Demikian doa penghilang rasa cemas gundah gulana yang telah diajarkan nabi kita sebagai Obat dan solusi yang efektif disaat kondisi terhimpit. Semoga Allah senantiasa melapangkan dada kita untuk selalu bersyukur atas segala ketetapan-Nya. Meniti hidup dengan bahagia hingga ujung masa. Aamiin.
إرسال تعليق